Kamis, 20 November 2008

Qu bisaa. . .

Pantaskah lisanku berkata?Aku terlambat, aku kehilangan masaApapun yang kulakukan percuma Semua usahaku sia-sia Karena harapanku telah tiada
Lalu, bolehkah aku mengeluh?Ketika cita-citaku menyemu Ketika anganku memudar di langit biru Ketika hari-hari yang berlaku bukanlah harikuKetika ku tahu semuanya tak ada yang pantas bagiku
Ternyata tidak..Tidak..Aku tak pantas berkata begituAku tak boleh mengeluhItulah yang namanya hidup Berputar dan bergulir dalam lingkup Dan tak pernah merasa cukup Sekarang..Masih banyak serakan yang harus ku raup Selagi angin masih bertiup Selagi jantung terus berdegupPintu itu takkan pernah tertutup






Read More…

Kamis, 13 November 2008

keSendiiriiandd

Begitlah hujan bercakap pada rerumputan,
bertaut mesra bercumbu dipucuk kidung awan berwajah muram,
mengiringi redup malam berlabuh di pesisir kenangan masa yg telah usai,
bukanlah bunga lili yg bermekaran dan mengatup seketika senja terlelap,
bukan pula lirih suara burung hantu menyapa dari ujung jiwa terjebak sunyi,
namun sebentuk dekapan membelai hangat kerinduan yg meronta.
Read More…

Quu

Di antara Lelah Jiwa…
Ku Masih Berharap Akan Datangnya Cinta…
Dalam Resah Dan Air Mata…
Menghentikan Duka Yang Ada…
Menggapai Angan Berharap Kasih…
Bersama Bayang Semu Kasih Putih…
Dengan Langkah Yang Tertatih…
Mencari Kasih Cinta Abadi…
Ketika Senja Berlalu Pergi…
Cahaya Malam Menemani…
Kala Sang Bayu Hembuskan Kidung Indah…
Tentang Syair Kasih Cinta Yang Abadi…
Gelap Malam Nan Sepi…
Ku Termenung Dalam Kesunyian Hati…
Sejauh Mata Memandang…
Tak Terlihat Bintang Yang Bersinar…
Temani Kasih Setia Sang Rembulan…
Kecantikkan Sang Rembulan…
Terlihat Kala Malam Datang… Read More…